PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN DI BANDARA (BANTUAN HIDUP DASAR)
Oleh : BWO from UKLW
Pontianak, 3 Agustus 2023
PENDAHULUAN
Halooo Sobat KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Pontianak dan para pembaca yang dimuliakan. Jumpa lagi pada tulisan pertama saya mengenai “Penatalaksanaan Kegawatdaruratan di KKP Pontianak”. Tulisan ini dibuat dalam rangka memberikan informasi mengenai apa yang dapat kita lakukan jika terjadi kegawatda-ruratan di bandara.
Ayo jika menemukan seseorang yang pingsan atau tidak sadar-kan diri di bandara, apa yang akan kalian lakukan??? Berikan napas buatan… 😊. Bukan…bukan itu langkah awal saat penanganan seorang yang tidak sadarkan diri. Tuh kan, kita butuh banyak sekali informasi mengenai apa yang dapat dilaku-kan jika terjadi kegawatdarura-tan di Bandara.
BTW Guys udah tahu belum bahwa KKP Pontianak atau yang sering kita dengar dengan Health Quarantine berperan lo dalam penanganan kasus kegawat-daruratan di pintu masuk wilayah baik di bandara maupun di pelabuhan. Karena apa?, karena itu tugas dan fungsi kita sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Kekarantinaan Kesehat-an.
Pada peraturan ini juga loh KKP Pontianak berubah nama menja-di Balai Kekarantinaan Kesehatan (sementara pakai nama KKP Pontianak biar gak bingung). Selamat ya udah berubah nama, makan-makan… ah gak jelas... NEXT! Oke, sebenarnya adakah orang sakit di bandara???? ADA!!!, nih penulis sampaikan bahwa berdasarkan laporan kegawatdaruratan dan Rujukan Tahun 2023 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas telah merujuk 8 orang terhitung mulai Bulan Januari hingga Bulan September 2023. Bahkan ada yang meninggal lo….. Ih serammmm…
Maka dari itu tulisan ini penulis ciptakan dalam rangka memberikan informasi, mempe- lajari satu demi satu kasus kegawatdaruratan lebih rinci sehingga didapatkan penanga-nan kegawatdaruratan yang CEPAT dan TEPAT (nyambil-nyambil mengisi kegalauan penulis pada malam ini 😊). Are you ready?... Let’s study more and we will get the best practice for ourself and for other people. And to get Excellent Service for the Pontianak Health Quarantine.
ISI
Oke untuk pembelajaran pertama kita bahas tentang Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support). Jika kalian menemukan seseorang yang tidak sadarkan diri dimanapun itu, penting sekali untuk:
Hal pertama yang kita lakukan adalah mengamankan lokasi atau tempat kita menemukan orang tersebut. Sebagai contoh jika ditemukan di tengah jalan atau tengah keramaian di jalan, kalian usahakan pindahkan orang tersebut pada tempat yang aman yaitu di tepi jalan. Usahakan jangan buat keributan atau keramaian karena akan mengganggu proses penanganan maupun rujukan. Malah akan buat kepanikan dan kegaduhan.
Setelahnya tanya respon dari orang yang tidak sadarkan diri tersebut. Panggil pak atau bu di telinga orang tersebut. Nilai apakah terdapat respon dari orang tersebut. Jika tidak ada respon maka orang tersebut “Tidak Sadarkan Diri”. Jika ditemukan tidak sadarkan diri segera panggil bantuan tenaga medis Jika berada di Bandara segera hubungi AVSEC, maka AVSEC akan memanggil petugas medis KKP Pontianak.
Baringkan orang tersebut pada permukaan keras. Selanjutnya lakukan penilaiain pada denyut nadi karotis pada leher orang tersebut. Bisa dicoba dengan meletakan jari telunjuk dan jari tengah pada leher. Denyutan yang terasa kuat tersebut berasal dari denyut nadi karotis. Lakukan pengecekan nadi karotis selama 5-10 detik (jangan melebihi 10 detik).
Gambar 1 Posisi Nadi Arteri Karotis Leher
Jika teraba nadi karotis, selanjutnya lakukan penilaian pernapasan orang tersebut dengan melihat dadanya. Jika tidak ada gerakan berikan bantuan napas “Mulut ke Mulut”. Dengan cara menarik napas panjang, tempelkan mulut pada orang tersebut lalu hembuskan. Lakukan sebanyak 10 kali/menit (1 kali/6 detik).
Gambar 2 Posisi Nadi Arteri Karotis Leher
Jika tidak teraba nadi karotis, lakukan kompresi/ pijatan dada turun naik sebanyak 100-120 kali/menit (30 kali/15 -18 detik). Dengan cara letakan telapak tangan pada pertengahan dada, posisi tangan tegak lurus dada, tangan dominan yang sering digunakan pada posisi atas, tangan non dominan pada posisi bawah, lakukan penguncian pada kedua tangan kita. Lakukan penekanan pada sedalam 5-6 cm dinding dada. Tekan dengan cepat, keras, dan gentle. Usahakan agar dinding dada balik ke atas baru ditekan kembali. Diantara 30 kali penekananan lakukan bantuan napas “Mulut ke Mulut” sebanyak 2 kali. Jika terdapat lebih dari satu penolong maka jika anda sudah lelah, bergantilah dengan yang lain.
Gambar 3. Posisi Kompres/Pijatan Dada
Setelah melakukan tiga langkah tersebut, lakukan evaluasi penilaian nadi karotis, gerakan dada. Ketiga hal tersebut di dunia medis dikenal dengan RJP (Resusitasi Jantung Paru). Kapan RJP dihentikan?. RJP dihentikan jika kondisi penolong sudah tidak kuat lagi melakukan RJP dan tidak ada penolong lainnya, nadi karotis teraba dan gerakan dinding dada kembali spontan, dan Tenaga medis yang lebih ahli datang. Tindakan RJP tersebut dapat dilakukan oleh orang awam sekalipun bukan tenaga medis. Jangan takut untuk melakukan RJP, maka daripada itu harus sering untuk dilatih agar tindakan yang kita lakukan TEPAT dan CEPAT.
Tindakan RJP juga dapat dilakukan pada bayi (usia 0-1 tahun).
Tetap amankan lokasi atau tempat menemukan bayi tersebut.
Untuk menilai respon pada bayi dapat dilakukan dengan menggosok telapak kaki bayi tersebut dan mengatakan namanya. Lihat gerakan dinding dada dan pernapasannya.
Untuk menilai nadi dapat dilakukan pada pengecekan nadi di paha dan lengan. Jika teraba nadi karotis berikan 12-20 napas per menit. Jika tidak teraba nadi karotis mulai 5 siklus RJP (100-120 kali kompresi per menit). Jika penolong hanya seorang, maka satu penolong tersebut meletakan dua jarinya pada dinding dada atas. Jika penolong terdapat dua orang, maka kompresi dilakukan dengan tangan melingkari dinding dada dan kompresi dilakukan dengan dua jari jempol. Kompresi sampai kedalaman dinding dada bayi 4 cm. Lakukan penekanan dengan keras dan cepat, serta gentle. Biarkan dinding dada balik ke atas baru dilakukan kompresi kembali.
Gambar 4 Posisi Nadi di Paha dan Lengan Bayi
Gambar 5. Posisi Kompresi/Pijatan Dada Bayi Satu Penolong
Gambar 6. Posisi Kompresi /Pijatan Dada Bayi Dua Penolong
Tindakan RJP dapat dilakukan juga pada kondisi kasus tenggelam. Ingat selalu untuk mengamankan kondisi korban terlebih dahulu. Sehingga pada kasus tenggelam, dibawa terlebih dahulu ke daratan, lakukan pengeringan, lalu lakukan tindakan RJP pada korban yang ditemukan tidak sadarkan diri.
Tindakan BHD/RJP ini memerlukan banyak tenaga, sehingga pada tenaga medis yang benar-benar harus standby jika diperlukan tindakan tersebut perlu sekali untuk dalam kondisi fit dan prima. Sehingga tenaga medis diharapkan tidak hanya mempelajari ilmunya juga senantiasa melatih BHD/RJP yang dilakukan.
PENUTUP
Demikian Guysssss penjelasan singkat tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) berupa Resusitasi Jantung Paru (RJP) yang kita lakukan jika menemukan kondisi seseorang yang tidak sadarakan diri di bandara. Dengan memberikan pertolongan tersebut diharapkan korban dapat tertolong dengan sedikit bantuan yang kita berikan. Penulis juga mau sedikit memberikan masukan kepada calon penumpang yang sakit. Jika dalam kondisi sakit atau tidak fit untuk melakukan perjalan jangan segan-segan agan penumpang untuk singgah ke station/kantor KKP di bandara.
Tempatnya adem, ada makanan, dan wifi hehehe… 😊. Dengan memeriksakan diri sebelum berangkat berarti kita sudah mempersiapkan matang-matang kesehatan kita. Jangan beranggapan cukup beli tiket bisa terbang. Bukan seperti itu, tapi dengan melakukan istirahat, menjaga kondisi tubuh kita dengan makan dan minum sehat sebelum berangkat, dan memeriksakan diri ke kantor KKP Pontianak di bandara Supadio, INSYALLAH perjalanannya akan selamat sampai tujuan. AMINN….
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwingirum, P. Laporan Pelayanan Rujukan dan Kegawatdaruratan KKP Pontianak. Kubu Raya:2023.
ACLS Algorithms(Advanced Cardiac Life Suppor). https://www.acls-pals-bls.com/algorithms/bls#CPRadults. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2023.