Oleh : Muhammad Hadi Arwani
Pontianak, 27 Agustus 2024
Judi online yang sebelumnya tidak terbayangkan kini menjadi masalah serius yang mengancam stabilitas sosial dan ekonomi. Judi online bersifat global, mudah diakses, tidak ada batas geografis, dan tersedia 24 jam. Akses mudah ke situs judi online melalui perangkat elektronik seperti smartphone dan computer lebih luas dan sulit untuk dikendalikan. Judi online tidak hanya menargetkan Masyarakat umum, tetapi juga telah merambah ke lingkungan kerja, termasuk kantor pemerintahan. Pegawai tidak perlu meninggalkan kantor dan hanya cukup tersedia internet dengan beragam operator judi online. Penelitian menunjukan survey data dari negara-negara di seluruh dunia mengindikasikan bahwa mayoritas orang-orang pernah berjudi dalam hidupnya.
Jumlah estimasi dari pejudi beragam dari 0.6% di UK, 1.1%-1.9% di USA, dan 2.3% di Australia (Wardle et al, 2007). Kebanyakan pejudi adalah pria dibandingkan dengan Wanita. Tingkat Pendidikan yang rendah menjadi penyebab dari berjudi tersebut. Bahkan dalam klasifikasi gangguan jiwa, mengklasifikan judi patologis sebagai gangguan kontrol impulsive hampir sama dengan kleptomania dan piromania (American Physiciatric Asociation).
Hingga tahun 2009, terdapat 3000 situs website judi online yang tersebar di dunia. Analisa secara psikiatri menggunakan DSM-IV menunjukan bahwa permasalahan lebih tinggi diantara pejudi online dibandingkan dengan pejudi yang tidak online. Griffiths et al menyampaikan bahwa media internet yang berkontribusi untuk permasalahan yang timbul diantara pejudi online dibandingkan pejudi yang tidak secara online. Pejudi online juga dilaporkan mengakibatkan masalah-masalah seperti pencurian di tempat kerja (bisa dalam bentuk penipuan, atau penggelapan uang). Sangat sering sekali pejudi meminjam uang dari kantor untuk melunasi hutangnya agar dapat membayar kekalahannya. Situasi ini merupakan masalah serius bagi suatu kantor. Tidak umum lagi bahwa satu Perusahaan bangkrut karena masalah criminal yang dilakukan oleh satu pejudi tersebut.
Seseorang yang memiliki masalah judi atau ketergantungan berat sebagai penjudi, aktivitas judi yang diakukannya akan menjadi hal paling penting dalam hidupnya yang akan membahayakan orang sekitarnya termasuk pekerjaannya. Sebuah masalah yang sering dihadapi penjudi di tempat kerja yaitu akan sering menghabiskan waktunya untuk memikirkan mengenai kegiatan judi selanjutnya dibandingkan urusan kantor yang dihadapinya. Hal ini berpengaruh pada produktivitas. Ketergantungan berjudi juga dapat memberikan efek merugikan pada orang lain yang berkontak dengannya. Sebagai contoh sebuah permasalahan yaitu pejudi dapat menyalahgunakan posisi/jabatannya di tempat kerja setelah mengalami kekalahan yang banyak dan mulai untuk meminjam atau mencuri uang dari pekerja lainnya. Permasalahan pejudi lainnya yaitu dapat menurunkan efektivitas tim kerjanya dalam kantor oleh karena pikirannya akan selalu diiringi dengan kecemasan akan hasil judinya.
Permasalahan judi ini sudah diamati tanda dan gejala yang pada umumnya berhubungan dengan kecanduan lainnya seperti alcohol, atau obat-obatan terlarang, dan umum dikenal dengan kecanduan tersembunyi. Oleh karena itu sangat sulit untuk mengenal seorang tersebut pejudi atau bukan. Namun demikian, ada sejumlah perilaku dan tanda berbahaya yang menjadi indikasi dari permasalahan perjudian. Mengenal seseorang yang merupakan pejudi online juga lebih susah dibandingkan seseorang yang berjudi tidak secara online. Hal-hal di bawah ini lebih detail menjelaskan perilaku seseorang terindikasi telah mengalami masalah berjudi di tempat kerjanya yang dapat digunakan oleh manajer atau pimpinan untuk mengenali seorang pejudi:
Menghabis-habiskan waktu dicirikan dengan:
Datang ke kantor telat (akibat berjudi hingga larut malam);
Meninggalkan kantor lebih awal (pergi untuk berjudi);
Waktu istirahat lebih Panjang (untuk mengakomodasi berjudinya);
Menambah jumlah ketidakhadiran (akibat berjudi hinga larut malam atau menggantikan pekerjaan dengan berjudi);
Ketidakhadiran di kantor yang tidak dapat dijelaskan;
Sering seolaholah mengalami sakit tanpa sebab.
Produktivitas dan Efisiensi
Orangnya moodian, kurang konsentrasi, iritabel;
Berpotensi memiliki masalah moral;
Pikirannya untuk hal lain (pikiran tentang kegagalan berjudi, meminjam uang,berhutang);
Tidak selesai dalam melakukan pekerjannya,produktivitas berubah;
Ikut campur tangan dalam operasional kantor;
Keperluan lebih besar untuk mendapat dukungan internal;
Sering menyalahgunakan internet atau telepon kantor.
Keuangan
Sering meminjam uang dari teman;
Rekan-rekan kerja sering berdatangan menagih hutang;
Tagihan kredit yang berulang;
Sering meminta kasbon atau pembayaran di awal;
Sering meminjam kepada rentenir.
Akitivitas criminal
Seringkali melakukan Tindakan illegal;
Menyalahgunakan catatan keuangan kantor;
Mencuri uang dari rekan kerja;
Penipuan uang;
Penggelapan uang;
Menjual barang curian di tempat kerja;
Menjual obat-obatan terlarang atau alcohol saat bekerja;
Hal-hal lainnya
Pola kerja yang tidak biasa (tanpa berlibur).
Sebagai seorang pimpinan kantor ada beberapa cara praktis yang dapat dilakukan untuk meminimalkan masalah potensial pejudi tersebut:
Menjadikan isu/masalah judi tersebut menjadi hal serius. Pimpinan perlu untuk menjamin bahwa pegawainya sadar ada permasalahan berjudi tersebut dan risiko potensial yang dapat dibawa oleh pegawainya terhadap keseluruhan organisasi.
Meningkatkan kewaspadaan akan masalah berjudi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mempublikasi bahaya judi melalui email, leaflet, dan poster di kantor.
Meminta pegawainya untuk waspada. Masalah berjudi dapat sangat serius tidak hanya untuk individu tetapi juga pada pegawai yang menjadi temannya, dan oragnisasinya,
Mengecek bil/pembayaran telepon atau internet.
Mengecek bookmarks pada penggunaan internet staf/pegawainya. Berdasarkan aturan hukum yang diterapkan di beberapa negara, atasan dapat secara legal mengakses emai dan konten internet pegawainya. Salah satu hal yang dapat dicek adalam bookmark pada Riwayat penggunaan internetnya.
Mengembangkan aturan untuk melarang perjudian apapun bentuknya baik online atau bukan online
Memberikan dukungan/konseling kepada pegawainya yang telah memiliki masalah ketergantungan berjudi untuk dapat keluar dari permsalahannya.
SUMBER:
Wardle, H., et al. (2007), British Gambling Prevalence Survey 2007, National Centre for Social Research, London.
Griffiths, M.D. and Parke, J. (2002), “The social impact of internet gambling”, Social Science Computer Review, Vol. 20 No. 3, pp. 312-20.
Griffiths, M.D., Parke, J., Wood, R.T.A. and Rigbye, J. (2009), “Online poker gambling in university students: further findings from an online survey”, International Journal of Mental Health and Addiction, in press.