SOSIALISASI DAN SCREENING PENYAKIT TBC PADA PETUGAS DI PELABUHAN DWIKORA PONTIANAK

Oleh : Putri Pratiwiningrum

Pontianak, 8 Juni 2023


DEFINISI DAN EPIDEMIOLOGI


Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru. Kondisi ini, kadang disebut juga dengan TB paru. Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas. Penderita TBC biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan demam. Pengobatan penyakit tuberkulosis biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat guna mencegah risiko terjadinya resistensi antibiotik. Jika tidak ditangani dengan segera, TBC dapat berakibat fatal. Bakteri Mycobacterium Tuberculosis dapat menginfeksi bagian organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak, kondisi ini dinamakan dengan TB ekstra paru. Indonesia berada di urutan ke 2 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia menggantikan China. Data tahun 2019 menunjukkan, ada sekitar 845.000 penderita TBC di Indonesia. Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah.

PENYEBAB TUBERKULOSIS


Tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri ini menyebar ketika seseorang menghirup percikan ludah (droplet) saat penderita TBC batuk, berbicara, bersin, tertawa, atau bernyanyi. MeskiPUN TBC dikategorikan sebagai penyakit menular, penularan penyakit ini tidak secepat pilek dan flu. Namun, ada beberapa kelompok yang berisiko tinggi tertular TBC, yaitu:

GEJALA TUBERKULOSIS


Pada TBC laten, penderita umumnya tidak mengalami gejala. Umumnya, penderita baru menyadari dirinya menderita tuberkulosis setelah menjalani pemeriksaan untuk penyakit lain. Sementara bagi penderita TBC aktif, gejala yang muncul dapat berupa:

Selain menyerang paru, TBC juga dapat menyerang selain paru. Berikut ini adalah contoh gejala yang muncul akibat penyakit TBC di luar paru, menurut organ yang terkena:

Sementara itu, gejala TBC pada anak cenderung lebih sulit dikenali. Hal ini karena gejalanya tidak khas sehingga sering dianggap sebagai gejala penyakit lain, yakni:

DIAGNOSIS TUBERKULOSIS


Jika pasien diduga mengalami TBC, dokter akan meminta pasien menjalani pemeriksaan dahak yang disebut pemeriksaan BTA. Pada kasus TBC pada organ selain paru, pemeriksaan BTA juga dapat dilakukan dengan menggunakan sampel selain dahak. Jika dokter membutuhkan hasil yang lebih spesifik, pasien akan dianjurkan untuk menjalani tes kultur BTA. Tes ini juga menggunakan sampel dahak pasien, tetapi memerlukan waktu yang lebih lama. Selain pemeriksaan BTA, dokter dapat melakukan serangkaian pemeriksaan TBC lainnya untuk mendukung diagnosis, yaitu :

PENCEGAHAN TUBERKULOSIS


Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menghindari penularan TBC antara lain:

Di Indonesia, Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi usia 2 bulan. Bagi yang belum pernah menerima Vaksin BCG, dianjurkan untuk menjalani vaksinasi bila ada salah satu anggota keluarga yang menderita TBC.

TBC juga dapat dicegah dengan mengenakan masker saat berada di tempat ramai, atau ketika berinteraksi dengan penderita TBC. Perlu diingat, hindari kontak dengan penderita TBC di ruangan tertutup yang bersirkulasi buruk. Bagi penderita TBC yang sedang diterapi, TBC masih dapat menular selama sekitar 2 minggu pertama pengobatan. Oleh karena itu, diperlukan langkah pencegahan guna menghindari penularan pada orang yang tinggal di lingkungan penderita. Langkah pencegahan tersebut berupa:

PENGOBATAN TUBERKULOSIS


Penyakit TBC dapat disembuhkan dengan menjalani pengobatan yang tepat dan sesuai aturan. Biasanya, penderita diharuskan mengonsumsi obat TBC selama 6-12 bulan. Pengobatan TBC yang tepat dilakukan melalui kombinasi beberapa jenis antituberkulosis yaitu obat antibiotik yang khusus digunakan untuk menghentikan infeksi bakteri TBC. Pengobatan terdiri atas dua tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan. Berikut adalah obat-obatan yang umumnya digunakan untuk mengatasi TBC disebut juga dengan obat tuberkulosis lini pertama:

KEGIATAN SOSIALISASI DAN SCREENING PENYAKIT TBC PADA PETUGAS DI TERMINAL PELABUHAN DWIKORA PONTIANAK


Pada hari Rabu, tanggal 24 Mei 2023, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak mengadakan kegiatan sosialisasi dan screening penyakit TBC di Terminal Pelabuhan Dwikora Pontianak. Kegiatan yang di lakukan sesuai dengan salah satu tugas dan fungsi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak yaitu melakukan pencegahan terhadap penyakit dan faktor resiko kesehatan pada orang, alat angkut, barang atau lingkungan. Kegiatan sosialisasi dan screening yang di lakukan di ikuti oleh 58 peserta terdiri dari beberapa Instansi yaitu PT. Pelindo Regional II Cabang Pontianak, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak, Polsek Kawasan Pelabuhan Dwikora Pontianak, PT. Dharma Lautan Utama dan Anak Buah Kapal KM Dharma Kartika VII. Kegiatan di awali dengan sosialisasi TBC oleh dr. M Hadi Arwani kemudian di lanjutkan dengan kegiatan screening untuk mengetahui apakah seseorang mengalami gejala TBC.


referensi


Budiyanti. 2021. Penyuluhan Pencegahan TBC di Era New Normal. Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh;

Bhatia, V, et al. 2020. Ending TB in Southeast Asia : Current Resources Are Not Enough. BMJ Global Health, 5(3), e002073;

Centers for Disease Control and Prevention. 2021. Tuberculosis. Basic TB Facts;

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. Jadikan Penerus Bangsa Bebas TBC. Dimulai dari Diri Sendiri dan Keluarga;

National Health Services UK. 2019. Health A to Z. Tuberculosis.