Yellow Fever Menjadi Ancaman Terjadinya “Reemerging

Oleh Muhammad Hadi Arwani

Pontianak, 24 Oktober 2023

Yellow Fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Yellow Fever yang termasuk dalam genus Flavivirus, family Flaviviridae yang menular melalui perantara gigitan nyamuk Aedes aegypti ke manusia dan primate (bukan manusia). Penyakit ini awalnya Endemik di wilayah Afrika, hingga akhirnya menyebar ke wilayah Eropa dan Amerika. Sementara di belahan barat, Yellow fever menjadi epidemik pada tahun 1648 di Yukatan  . Tindakan untuk mengeradikasi Ae aegypti di Wilayah Kuba dan Panama sangat sukses dalam mengeliminasi penyebaran Yellow Fever. Namun demikian, Tujuan pemberantasan ini digagalkan karena penyakit ini menyebar zoonotic yaitu dari hewan ke hewan, yaitu oleh spesies nyamuk sylvatic dan primate di hutan Amazon.

Gambar 1. Nyamuk Yellow Fever (Aedes Aegypti) adalah nyamuk yang menjadi perantara utama penyebaran ke manusia

Hal-hal yang mengakibatkan mudahnya penyebaran penyakit Yellow Fever adalah reinvasi pada permukiman pedesaan oleh nyamuk Ae aegypti tersebut, akibat dari urbanisasi yang cepat terutama di daerah Afrika, dan kurangnya imunisasi Yellow Fever tersebut.

Gambar 2. Siklus transmisi penyakit Yellow Fever

Masa inkubasi dari penyakit Yellow Fever bervariasi dari 3-6 hari. Gejala klinis dari penyakit Yellow Fever juga beragam tergantung dari daya tahan tubuh. Gejala ringan bermanifestasi dengan gejala demam, sakit kepala, dan masalah lainnya. Pada kebanyakan kasus, terjadi penyembuhan yang segera. Pada kasus yang berat, pasien menunjukan gejala demam, meriang, tidak nafsu makan, sakit kepala, nyeri punggung bawah, dan pusing. Gejala klinis diikuti dengan periode remisi dalam 24 jam yang menghilangkan virus ini dalam sirkulasi darah. Pada 20% kasus, terjadi kasus berat yang dikenal dengan periode intoksikasi, dengan munculnya gejala perdarahan yaitu, peteki, mimisan, muntah darah. Antibodi dapat terdeteksi pada fase ini.

Gambar 3. Periode-periode infeksi Yellow Fever disertai dengan gejala klinis

Diagnosis dari Yellow Fever dapat ditegakan dengan melakukan pemeriksaan antibody IgM spesifik YFV atau dengan peningkatan 4 kali titer antibody IgG dari fase akut ke fase penyembuhan, atau dengan melakukan pemeriksaan PCR pada YFV di darah dan hati.

Gambar 4. Pemeriksaan Laboratorium untuk penegakan diagnose YFV

Pengobatan untuk Yellow Fever sendiri tidak ada yang begitu spesifik dan lebih ke arah suportif. Pasien dengan gejala berat dirawat di ruang ICU dan diberikan terapi vasoaktif, resusitasi cairan, dan dukungan ventilator. Pencegahan dari penyakit Yellow Fever dengan melakukan vaksinasi Yellow Fever dengan masa perlindungan seumur hidup dianjurkan untuk orang yang akan bepergian ke wilayah Afrika dan Amerika.


Sumber: Christina L. Gardner dan Kate D. Ryman. 2015. Yellow Fever:Reemerging Threat. Center for Vaccine Research, Department of Microbiology and Molecular Genetics, University of Pittsburgh, 3501 Fifth Avenue, Pittsburgh, PA 15261, USA