Halo Sobat BKK Pontianak,
Arus mudik dan balik Lebaran menjadi perhatian penting BKK Pontianak karena berpotensi membawa faktor risiko dalam penyebaran penyakit yang disebabkan peningkatan pelaku perjalanan di pelabuhan atau bandara di wilayah kerja BKK Pontianak. Untuk itu pelayanan kesehatan oleh BKK Pontianak tetap diberikan bagi pelaku perjalanan di Bandara Supadio Kubu Raya, Bandara Rahadi Usman Ketapang, Pelabuhan Sukabangun Ketapang dan Pelabuhan Dwikora Pontianak. Selain memberikan pelayanan kesehatan bagi penumpang yang sakit, BKK Kelas I Pontianak juga memberikan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Bandara maupun pelabuhan.
Pada hari Jumat tanggal 4 April 2025, hasil surveilans situasi khusus lebaran jumlah seluruh alat angkut yang berangkat sebanyak 25 unit, dan alat angkut yang datang sebanyak 26 unit. Di Bandara Supadio sebanyak 22 pesawat berangkat, dan 23 pesawat datang. Di Pelabuhan Dwikora, 1 kapal berangkat menuju Pelabuhan Sukabangun Ketapang. Untuk di wilayah kerja Pelabuhan Ketapang, pengawasan di Bandara Rahadi Usman sebanyak 2 pesawat datang dan 2 pesawat berangkat. Sedangkan di Pelabuhan Sukabangun 1 kapal berangkat.
Seluruh pelaku perjananan berjumlah 7.159 orang. Jumlah pelaku perjalanan pada keberangkatan sebanyak 3.831 orang, sedangkan pelaku perjalanan yang datang sebanyak 3.328 orang. Di Bandara Supadio, penumpang berangkat sebanyak 3.630 orang sedangkan penumpang datang sebanyak 3.192 orang. Di Pelabuhan Dwikora Pontianak, sebanyak 56 orang penumpang datang dari Pelabuhan Sukabangun Ketapang. Di Bandara Rahadi Usman Ketapang, sebanyak 201 orang penumpang berangkat, dan sebanyak 80 orang penumpang datang, sedangkan di Pelabuhan Sukabangun Ketapang sebanyak 56 orang penumpang berangkat menuju pelabuhan Pontianak.
Pelayanan kesehatan telah diberikan kepada 11 orang penumpang yang melakukan kunjungan klinik BKK Pontianak di Bandara Supadio. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, tidak ada pelaku perjalanan dengan penyakit potensial KLB/ wabah. Empat orang penumpang dengan penyakit tidak menular yang meliputi dua orang dengan penyakit hipertensi dan dua orang dengan fraktur & dislokasi. Dokumen karantina kesehatan bagi pelaku perjalanan yang diterbitkan sebanyak 11 dokumen, yang terdiri dari 9 Surat Keterangan Layak Terbang (SKLT) dan 2 Surat Ijin Angkut Orang Sakit (SIAOS).
Kegiatan pengawasan faktor risiko alat angkut dan lingkungan dilakukan di Bandara Supadio dan Bandara Rahadi Oesman Ketapang. Bangunan yang diperiksa meliputi terminal penumpang Bandara Rahadi Usman, terminal penumpang dan terminal penumpang Bandara Supadio. Hasil Pemeriksaan Tempat Fasilitas Umum (TFU) memenuhi syarat. Hasil pemeriksaan sampel makanan, tidak ditemukan kandungan borak dan formalin. Sampel air yang diperiksa memenuhi syarat kimia. Tidak ada jentik pada pemeriksaan jentik vektor DBD di lokasi pengawasan.
“Sehat Fisik, Sehat Hati, Rayakan Idul Fitri dengan Bahagia!”