KOORDINASI LINTAS SEKTOR DAN SOSIALISASI FAKTOR RISIKO MPOX DI BANDARA SUPADIO UNTUK MENINGKATKAN KEWASPADAAN DINI
KOORDINASI LINTAS SEKTOR DAN SOSIALISASI FAKTOR RISIKO MPOX DI BANDARA SUPADIO UNTUK MENINGKATKAN KEWASPADAAN DINI
Pontianak, 3 September 2024 – Balai Kesehatan Kelas I Pontianak (BKK Pontianak) menggelar kegiatan penting berupa Koordinasi Lintas Sektor dan Sosialisasi Faktor Risiko MPOX, yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dini melalui pengawasan kekarantinaan kesehatan di Bandara Supadio, Pontianak. Acara ini berlangsung di Khatulistiwa Meeting Room, PT Angkasa Pura II KC Bandara Supadio dengan dihadiri oleh berbagai instansi terkait yang berperan dalam pengelolaan dan pengawasan lalu lintas domestik maupun internasional di pintu masuk udara.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut atas Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/C/2160/2024 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap MPOX (Monkeypox) di Pintu Masuk, Pelabuhan, dan Bandar Udara. Surat edaran tersebut bertujuan untuk meningkatkan upaya pengawasan kesehatan di pintu masuk negara, khususnya di pelabuhan dan bandara yang melayani lalu lintas domestik serta internasional. Pengawasan ini meliputi orang, alat angkut, barang, serta lingkungan sekitar yang menjadi titik potensi penyebaran penyakit.
Kepala BKK Kelas I Pontianak, dr. Mokhamad Zainul Mukhorobin, MMRS, dalam sambutannya menekankan pentingnya kewaspadaan dini terhadap MPOX. Menurut beliau, penularan penyakit dapat terjadi dengan cepat di area yang memiliki arus perpindahan orang dan barang yang tinggi, seperti di bandara. Oleh karena itu, upaya mitigasi yang tepat harus diterapkan dengan berkoordinasi lintas sektor guna memastikan keamanan dan kesehatan publik.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis yang sesuai dengan instruksi nasional untuk memastikan setiap titik masuk di negara kita memiliki prosedur dan protokol kesehatan yang memadai dalam menghadapi potensi penyebaran MPOX. Pengawasan dan pencegahan harus dilakukan secara terpadu oleh berbagai pihak yang terlibat di bandara, termasuk CIQS, maskapai penerbangan, ground handling, dan lainnya,” ujar dr. Mokhamad Zainul Mukhorobin.
Dalam sosialisasi ini, turut hadir para narasumber dari Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak serta BKK Kelas I Pontianak yang memberikan pemaparan mendalam mengenai faktor risiko, penanganan, serta pencegahan MPOX di bandara. Materi yang disampaikan mencakup identifikasi faktor risiko MPOX, gejala klinis, hingga prosedur pengawasan ketat terhadap orang dan alat angkut yang tiba di Bandara Supadio. Protokol ini dirancang untuk melindungi masyarakat dari potensi penyebaran penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah di Indonesia.
Selain paparan materi, acara juga diisi dengan sesi diskusi aktif yang melibatkan penanggung jawab maskapai, petugas ground handling, perwakilan dari CIQS (Customs, Immigration, Quarantine, and Security), serta stakeholder lainnya yang berperan di Bandara Supadio. Diskusi ini berfokus pada cara-cara efektif dalam menerapkan prosedur yang diinstruksikan dalam surat edaran, serta tantangan yang dihadapi oleh masing-masing sektor dalam mengimplementasikan protokol kesehatan di lapangan.
Beberapa poin penting yang dibahas dalam diskusi meliputi:
Peningkatan pengawasan kesehatan terhadap penumpang dan awak pesawat, khususnya yang datang dari wilayah yang terindikasi berisiko tinggi MPOX.
Koordinasi lintas instansi dalam melakukan pemeriksaan kesehatan orang dan barang di pintu masuk bandara.
Upaya pencegahan penyebaran MPOX melalui penerapan biosecurity di alat angkut, terutama pesawat, serta lingkungan bandara.
Tindakan cepat dan responsif dalam menangani kasus-kasus yang terindikasi terpapar MPOX sesuai dengan protokol karantina yang telah ditetapkan.
Kegiatan ini difasilitasi oleh PT Angkasa Pura II KC Bandara Supadio, yang turut berperan dalam memastikan kelancaran acara serta memberikan dukungan teknis untuk penerapan prosedur pengawasan kesehatan di Bandara Supadio. “Kami sangat mengapresiasi adanya koordinasi lintas sektor ini, karena dengan kerja sama yang solid antara instansi terkait, kami dapat lebih optimal dalam menjalankan tugas pengawasan di bandara dan menjaga keamanan kesehatan seluruh pengguna jasa bandara,” ujar salah satu perwakilan dari PT Angkasa Pura II.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan ada peningkatan kewaspadaan terhadap MPOX di pintu masuk Bandara Supadio, serta terjalinnya koordinasi yang kuat antara pihak-pihak terkait dalam mengimplementasikan kebijakan kesehatan nasional. Sinergi yang terbentuk diharapkan dapat meminimalkan potensi penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan publik di wilayah Kalimantan Barat dan Indonesia secara umum.
#MPOX #KarantinaKesehatan #PengawasanPintuMasuk #BandaraSupadio #KewaspadaanDini #BKKPontianak #AngkasaPura #KesehatanMasyarakat
Oleh Humas BKK Pontianak
Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Pontianak
Alamat Email : balaikarkespontianak@kemkes.go.id
No. Telp. : 0561 6729032
WA. +62 811-5672-778